KULIAH UMUM
SENSORI INTEGRASI PADA ANAK KEBUTUHAN KUSUS
PROGRAM STUDI D3 FISIOTERAPI
JURUSAN FISIOTERAPI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA
Pembicara :
Nuraini Husni Putri,SIPT,B.O.M.Cert
(Klinik Pela Jakarta &Konsultan Kidcare Medan)
Sensori integrasi merupakan sebuah proses otak alamiah yang tidak disadari. Dalam proses ini informasi dari
seluruh indera akan dikelola kemudian
diberi arti lalu disaring, mana yang penting dan mana yang diacuhkan. Proses
ini memungkinkan kita untuk berprilaku sesuai dengan pengalaman dan merupakan
dasar bagi kemampuan akademik dan prilaku sosial.
Berdasarkan teori bahwa proses
pengintegrasian sensori berada di otak yang mengatur jalur informasi sensori
yang kemudian diproses hingga akhirnya menjadi respon atas situasi yang terjadi
di lingkungan. Otak dalam hal ini berperan sebagai polisi yang mengatur lalu
lintas informasi sensori sehingga dapat diproses secara efisien.
Dengan sebuah keyakinan bahwa “setiap
anak memiliki potensi yang perlu dikembangkan”,
sensori integrasi melakukan penanganan dengan media permainan yang memiliki
efek terapuetik sehingga masalah yang dihadapi dapat diatasi.
Pada kebanyakan anak, perkembangan
dari proses S.I. ini terjadi secara ilmiah ketika anak-anak ini melakukan
berbagai aktifitas sehari-hari sejak masa bayi sampai dia siap untuk bersekolah. bila
proses S.I. ini berfungsi dengan baik, maka otak dapat berkembang dengan baik,
sehingga pada usia sekolah, si anak akan mempu memberikan reaksi yang baik
terhadap berbagai informasi sensorik yang biasa diterima oleh anak sekolah, menunjukan tingkat perkembangan
sensori-motor, kognitif, emosi, dan sosialisasi yang sesuai dengan umurnya, mampu menghadapi berbagai tuntutan
akademis yang selalu bertambah sejalan dengan bertambahnya umur anak.
Dilain pihak, anak-anak yang
mengalami gangguan dalam perkembangan Sensory Integration, dengan perkataan
lain mengalami masalah Sensory Integration biasanya menunjukan berbagai masalah
dalam belajar dan/atau perilaku, seperti hambatan
prestasi sekolah, kurang
percaya diri, masalah emosi dan/atau sosialisasi, tampak terlalu aktif ataupun terlalu
pendiam, perhatiannya mudah teralih, kurang dapat mengontrol diri, terlalu peka atau kurang peka
terhadap sentuhan, gerakan, suara,gerakannya tampak kikuk tidak luwes atau
tampak serampangan, hambatan
pada perkembangan keterampailan motorik ,bicara ,dan / atau pengertian bahasa dan kadang-kadang tampak tidak perduli
pada orang sekitarnya.
Bila
seorang anak menunjukan beberapa gejala gangguan sensory integration seperti
yang telah diuraikan di atas, seringkali orang tuanya menanyakan mengenai
penyebabnya. Pada saat ini penyebab gangguan sensory integration pada seorang
anak tertentu biasanya sulit untuk ditujukan dengan pasti.
Pada
anak-anak dibawah tiga tahun kadang-kadang ditemukan sekumpulan masalah
perilaku yang sangat erat kaitannya dengan kemampuan otak anak Anak-anak yang
mempunyai masalah registrasi input sensorik, sulit memahami hal-hal yang
terjadi, karena otaknya dari waktu ke waktu tidak dapat meregister input
sensorik yang diterima oleh alat-alat inderanya. Dengan terapi sensory
integration anak-anak ini akan dibantu untuk dapat meregister, memproses dan
memahami berbagai input sensorik, sehingga dia akan lebih mengerti apa-apa yang
terjadi di sekitarnya, dan bagaimana dia harus memberikan reaksi yang sesuai.
Pada anak-anak di bawah 3 tahun, terapi sensory integration membuat mereka
dapat melakukan eksplorasi dengan lebih bermakna baik dalam lingkungan fisik
maupun terhadap lingkungan sosial. Hal ini dimungkinkan karena dia jadi mampu
melakukan analisa terhadap input-input sensorik yang dihadapinya, dengan lebih
tepat. Hal ini berkaitan pula dengan masalah modulasi yang sering disertai
dengan masalah dalam memusatkan perhatian. Setelah mengikuti sensory
integration, anak-anak yang perhatiannya mudah teralih dan sulit untuk
memusatkan perhatian akan menunjukan peningkatan kemampuan untuk memusatkan
perhatian. Maka dia lebih mampu menyimak , mencerna dan memahami hal-hal yang
ada disekitarnya.
0 comments:
Posting Komentar